Pages

Monday, December 22, 2014

Komunikasi Interpersonal

PEMBAHASAN

II.1 Definisi Komunikasi Interpersonal
Manusia adalah makhluk sosial. Kehidupan manusia tidak akan terlepas dari kebutuhan untuk bergaul dengan sesamanya. Kebutuhan ini merupakan salah satu kebutuhan mendasar bagi manusia selain kebutuhan utama yang lainnya. Karena adanya kebutuhan inilah manusia akan melakukan interaksi dengan sesamanya untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi antarmanusia tersebut dapat dilakukan melalui komunikasi interpersonal.
Komunikasi interpersonal biasanya dilakukan oleh dua orang atau lebih. Orang tersebut akan melakukan interaksi yang saling berbalasan dan saling  mempengaruhi. Komunikator akan menyampaikan pesan yang didasari dari aturan dan harapan penyampaian pesan itu sendiri sehingga komunikator akan melakukan proses komunikasi kepada komunikan agar komunikasi tersebut mencapai tujuan dan nantinya menghasilkan suatu output tertentu. Hal inilah yang dinamakan komunikasi interpersonal sebagai suatu sistem. Sebagai suatu sistem, unsur-unsur yang ada dalam komunkasi interpersonal saling terkait satu sama lain. Ketiadaan satu unsur akan mengganggu unsur yang lainnya. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman yang lebih mengenai unsur-unsur dari sistem komunikasi interpersonal itu sendiri yaitu unsure input (aturan dan harapan, persepsi, konsep diri), proses, dan output.
            Komunikasi yang efektif ditentukan oleh pihak–pihak yang terlibat di dalamnya. Komunikasi antar pribadi yang efektif meliputi:
a. keterbukaan (openness)
b. empati (empathy)
c. kepositifan (positiveness)
d. dukungan (supportiveness)
e. kesetaraan (equality)
            Komunikasi Interpersonal atau komunikasi antar pribadi adalah komunikasi yang terjadi diantara dua orang yang mempunyai hubungan yang terlihat jelas diantara mereka. jadi melalui komunikasi antar pribadi, hubungan diantara dua orang dapat terbentuk.
           
Contoh :
Ø  Komunikasi antar manajer dan karyawan
Ø  Komunikasi antar dua orang teman
Ø  Komunikasi antar dua orang bersaudara
Ø  Komunikasi antar anak dan orang tua
Ø  Komunikasi antar dosen dan mahasiswa

 II.2 Ciri-ciri Komunkasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Pihak-pihak yang melakukan komunikasi berada dalam jarak yang dekat. Pihak yang dapat dikatakan melakukan komunikasi interpersonal harus tidak berada dalam jarak jauh melainkan saling berdekatan/face to face. Apabila salah satu lawan bicara menggunakan media dalam penyampaian pesan karena perbedaan jarak, itu tidak dapat dikatakan sebagai komunikasi interpersonal.
2. Pihak-pihak yang berkomunikasi  mengirim dan menerima pesan secara spontan baik secara verbal maupun non verbal. Di dalam komunikasi interpersonal feed back yang diberikan oleh komunikan biasanya secara spontan begitu juga dengan tanggapan dari komunikator. Dengan respon yang diberikan secara spontan dapat mengurangi kebohongan salah satu lawan bicara dengan cara melihat gerak gerik ketika sedang berkomunikasi.
3. Keberhasilan komunikasi menjadi tanggung jawab  para perserta komunikasi. Mutual understanding akan diperoleh dalam komunikasi interpersonal ini, apabila diantara kedua belah pihak dapat menjalankan dan menerapkan komunikasi ini dengan melihat syarat-syarat yang berlaku seperti, mengetahui waktu, tempat dan lawan bicara.


II.3 Jenis-Jenis Komunikasi Interpersonal
            Komunikasi interpersonal yaitu kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Komunikasi ini masih terbagi menjadi dua jenis yaitu
a. Komunikasi diadik (Dyadic communication)
Komunikasi diadik adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua orang. Misalkan Anda berkomunikasi dengan seseorang yang Anda temui di jalan. Atau Anda sedang menelpon seseorang yang lokasinya jauh dari Anda.
b. Komunikasi triadik (Triadic communication)
Komunikasi triadik adalah komunikasi antarpribadi yang pelaku komunikasinya terdiri dari tiga orang, yaitu seorang komunikator dan dua orang komunikan.

Apabila dibandingkan dengan komunikasi triadik, maka komunikasi diadik lebih efektif, karena komunikator memusatkan perhatiannya kepada seorang komunikan sepenuhnya, sehingga ia dapat menguasai frame of reference komunikan sepenuhnya, juga umpan balik yang berlangsung, kedua faktor yang sangat berpengaruh terhadap efektif tidaknya proses komunikasi.

II.4 Tujuan Komunikasi Interpersonal
            Komunikasi interpersonal mungkin mempunyai beberapa tujuan. Di sini akan dipaparkan 6 tujuan, antara lain ( Muhammad, 2004, p. 165-168 )
a. Menemukan Diri Sendiri Salah satu tujuan komunikasi interpersonal adalah menemukan personal atau pribadi. Bila kita terlibat dalam pertemuan interpersonal dengan orang lain kita belajar banyak sekali tentang diri kita maupun orang lain. Komunikasi interpersonal memberikan kesempatan kepada kita untuk berbicara tentang apa yang kita sukai, atau mengenai diri kita. Adalah sangat menarik dan mengasyikkan bila berdiskusi mengenai perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita sendiri. Dengan membicarakan diri kita dengan orang lain, kita memberikan sumber balikan yang luar biasa pada perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita.
b. Menemukan Dunia Luar Hanya komunikasi interpersonal menjadikan kita dapat memahami lebih banyak tentang diri kita dan orang lain yang berkomunikasi dengan kita. Banyak informasi yang kita ketahui datang dari komunikasi interpersonal, meskipun banyak jumlah informasi yang datang kepada kita dari media massa hal itu seringkali didiskusikan dan akhirnya dipelajari atau didalami melalui interaksi interpersonal.
c. Membentuk Dan Menjaga Hubungan Yang Penuh Arti Salah satu keinginan orang yang paling besar adalah membentuk dan memelihara hubungan dengan orang lain. Banyak dari waktu kita pergunakan dalam komunikasi interpersonal diabadikan untuk membentuk dan menjaga hubungan sosial dengan orang lain.
d. Berubah Sikap Dan Tingkah Laku Banyak waktu kita pergunakan untuk mengubah sikap dan tingkah laku orang lain dengan pertemuan interpersonal. Kita boleh menginginkan mereka memilih cara tertentu, misalnya mencoba diet yang baru, membeli barang tertentu, melihat film, menulis membaca buku, memasuki bidang tertentu dan percaya bahwa sesuatu itu benar atau salah. Kita banyak menggunakan waktu waktu terlibat dalam posisi interpersonal.

II.5 Fungsi Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal mempunyai komunikasi sebagai berikut;
a. Untuk mendapatkan respon/ umpan balik. Hal ini sebagai salah satu tanda efektivitas proses komunikasi. Bayangkan bagaimana kalau tidak ada umpan balik, saat Anda berkomunikasi dengan orang lain. Bagaimana kalau Anda sms ke orang lain tetapi tidak dibalas?
b. Untuk melakukan antisipasi setelah mengevaluasi respon/ umpan balik. Contohnya, setelah apa yang akan kita lakukan setelah mengetahui lawan bicara kita kurang nyaman diajak berbincang.
c. Untuk melakukan kontrol terhadap lingkungan sosial, yaitu kita dapat melakukan modifikasi perilaku orang lain dengan cara persuasi. Misalnya, iklan yang arahnya membujuk orang lain.

II.6 hal yang mempengaruhi komunikasi interpersonal
            Pengalaman, yaitu berkaitan dengan persepsi dan informasi yang disimpan dalam memori dan digunakan untuk memberikan evaluasi terhadap proses komunikasi interpersonal. Misalnya, pengalaman dalam membaca respon non verbal/ kinestik.
Motivasi, yaitu  manusia sebagai individu aktif mengatur stimulus apa yang akan direspon mana yang tidak (tergantung motivasi).
            Kepribadian. Dalam suatu penelitian dinyatakan bahwa individu non otoriter lebih cermat dalam mengevaluasi stimulus daripada individu yang otoriter. Hal ini berkaitan orang yang otoriter biasanya selalu berfokus terhadap dirinya sendiri. Selain itu, orang otoriter cenderung melakukan proyeksi sehingga kurang cermat dalam mengevaluasi stimulus dari orang lain.

II.7 Hambatan dalam Komunikasi Interpersonal
            Seringkali komunikan tidak saling memahami maksud pesan atau informasi dari lawan bicaranya. Hal ini disebabkan beberapa masalah antara;
a. Komunikator;
· Hambatan biologis, misalnya komunikator gagap.
· Hambatan psikologis, misalnya komunikator yang gugup.
· Hambatan gender, misalnya perempuan tidak bersedia terbuka terhadap lawan bicaranya  yang laki-laki.
b. Media;
· Hambatan teknis, misalnya masalah pada teknologi komunikasi (microphone, telepon, power point, dan lain sebagainya).
· Hambatan geografis, misalnya blank spot pada daerah tertentu sehingga signal HP tidak dapat ditangkap.
· Hambatan simbol/ bahasa, yaitu perbedaan bahasa yang digunakan pada komunitas tertentu. Misalnya kata-kata “wis mari” versi orang Jawa Tengah diartikan sebagai sudah sembuh dari sakit sedangkan versi orang Jawa Timur diartikan sudah selesai mengerjakan sesuatu.
· Hambatan budaya, yaitu perbedaan budaya yang mempengaruhi proses komunikasi.
c. Komunikate;
· Hambatan biologis, misalnya komunikate yang tuli.
· Hambatan psikologis, misalnya komunikate yang tidak berkonsentrasi dengan pembicaraan.
· Hambatan gender, misalnya seorang perempuan akan tersipu malu jika membicarakan masalah seksual dengan seorang lelaki.


BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari komunikasi interpersonal diatas adalah
1. Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal atau non-verbal. Komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi yang hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid dan sebagainya.
2. Adapun cirri-ciri dari komunikasi interpersonal adalah pihak-pihak yang melakukan komunikasi berada dalam jarak yang dekat, pihak-pihak yang berkomunikasi  mengirim dan menerima pesan secara spontan baik secara verbal maupun non verbal, keberhasilan komunikasi menjadi tanggung jawab  para perserta komunikasi, dan kedekatan hubungan pihak-pihak komunikasi akan tercermin pada jenis-jenis pesan  atau respon nonverbal mereka, seperti  sentuhan, tatapan mata  yang ekspresif, dan jarak fisik yang dekat.
3. Komunikasi interpersonal dibagi atas dua jenis yaitu komunikasi diadik (Dyadic communication) dan komunikasi triadik (Triadic communication). Di dalam penerapan dan pengembangan komunikasi interpersonal maka menyampaikan informasi sangatlah ditentukan oleh sifat dan mutu hubungan diantara pribadi yang terlibat dan mengandung lima kualitas umum yang dipertimbangkan yaitu: keterbukaan (opennes), empati (empathy), sikap mendukung (supportiveness), sikap positif (positiveness), dan kesetaraan (equality).

III.2 Saran
1. Kita harus memiliki sikap terbuka, hal ini berpengaruh dalam membentuk komunikasi interpersonal yang efektif. Sikap ini akan mengurangi perasaan curiga atau sikap tidak percaya terhadap individu lain saat berlangsungnya komunikasi interpersonal.
2. Kita harus memelihara hubungan dan mengembangkan kedekatan atau keakraban melalui komunikasi interpersonal serta menjalin rasa cinta dan kasih sayang. Di samping cara demikian mengurangi rasa kesepian atau rasa depresi, komunikasi interpersonal bertujuan membagi dan meningkatkan rasa bahagia yang pada akhirnya mengembangkan perasaan positif tentang diri kita sendiri. Kita diajari tidak boleh iri, dengki, dendam, saling fitnah dan saling bunuh; kita semua akan mati dan dikuburkan orang lain


Daftar pustaka

ü  http://jurnal-sdm.blogspot.com/2010/01/komunikasi-interpersonal-definisi.html
ü  http://nyepsycho.wordpress.com/2010/04/06/komunikasi-interpersonal/

No comments:

Post a Comment