Pages

Monday, December 22, 2014

Teknik Wawancara

     A.   Pengertian Wawancara
Wawancara dalam KBBI disebutkan bahwa wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapat mengenai suatu hal. Dalam pengertian lain bahwa wawancara adalah cara yang paling berguna dalam berkomunikasi dengan manusia dan mempunyai berbagai macam tujuan, atau bisa dikatakan wawancara adalah saat dimana andamembuktikan dan menjelaskan secara langsung kepada calon atasan anda seberapa baik kualitasanda. Inilah saatnya untuk menunjukkan kepada pimpinan perusahaan apa yang akandidapatkannya jika dia memperkerjakan anda. Wawancara dapat sebagai salah satu tahap seleksi penerimaan pegawai, sebagai salah satu cara memecahkan masalah dalam perusahaan, untuk mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan seorang pagawai secara teratur.

    B.   Teknik Wawancara
Wawancara bisa dilakukan dalam berbagai teknik, yaitu:
1.      Wawancara langsung (direct interview) yaitu dimana pada wawancara berlangsung, pewawancara mengontrol secara terus menerus jalanya wawancara, dengan menggunakan daftar wawancara yang telah dibuat sebelumnya. Semua  narasumber mendapatkan pertanyaan yang sama, walaupun diantara mereka terdapat perbedaan-perbedaan, misalnya kemampuan, pengalaman, umur, dan lainnya.
2.      Wawancara tidak langsung (indirect interview), dalam wawancara tidak langsung, pewawancara memberikan rangsangan atau umpan kepada pelamar untuk berbicara. Dengan demikian pewawancara memberikan pertanyaan yang berbeda untuk orang yang berbeda.
3.      Wawancara berpola (patterned interview)merupakan kombinasi dari wawancara langsung dan tidak langsung. Dimana teknik ini paling sering digunakan dan paling efektif dalam mendapatkan respon yang jujur dari seorang pelamar.

    C.    Proses Wawancara
1.      Perencanaan
Fase perencanaan sebenarnya tidak termasuk bagian dari wawancara, karena dilakukan sebelum wawancara dilaksanakan. Walaupun demikian penting untuk dimasukkan, karena perencanaan dapat menjamin keberhasilan wawancara. Di bawah ini adalah hal-hal yang harus dilakukan saat merencanakan wawancara :
Ø  Menetapkan tujuan.
Ø  Mempelajari hal-hal mengenai pelamar dan subyek atau pekerjaan yang ditawarkan.
Ø  Menetapkan spesifikasi pepekerjaan yang akan ditawarkan dan berdasarkan hal tersebut mengembangkan pertanyaan-pertanyaan yang penting.
Ø  Mengidentifikasikan jawaban-jawaban yang diinginkan.
Ø  Memilih tempat yang tepat dan memberitahukannya kepada pelamar.
2.      Menciptakan Hubungan
Bagi sebagian orang, wawancara merupakan suatu  peristiwa yang bisa menciptakan ketegangan. Untuk mengurangi ketegangan dan memudahkan jalannya pertukaran informasi, di awal wawancara, pewawancara harus menciptakan hubungan dengan pelamar. 
3.      Menetapkan Tujuan
Seorang pewawancara harus menjelaskan tujuan utama wawancara tersebut. Berikan pengertian pada pelamar tentang keinginan anda, karena seringkali masalah timbul disebabkan pewawancara mengasumsikan bahwa tujuan-tujuan yang diharapkannya sudah jelas bagi pelamar. Untuk menghindari hal ini maka jelaskan tujuan-tujuan tersebut pada saat wawancara.
4.      Tahap Tanya Jawab
Setelah tahap di atas, maka dimulai pembicaraan mengenai subyek yang ingin diketahui dari pelamar. Skema yang baik harus mengikuti sebuah kronologi yang tepat yaitu dimulai dengan latar belakang pendidikan dan aktivitas pelamar, dilanjutkan dengan pengalaman pekerjaan (jika ada) dan diakhiri dengan aktivitas pekerjaan. Dalam merangkum hal-hal tersebut, pewawancara harus memeriksa kualifikasi teknis (kemampuan untuk melakukan pekerjaan) dorongan dan aspirasi (kemauan untuk melakukan pekerjaan), hubungan sosial dan keseimbangan emosi (hubungan dengan sesama teman dan diri sendiri), karakter (sifat yang dapat dipercaya), dan faktor lain yang dibutuhkan untuk mengukur keberhasilan suatu pekerjaan. Faktor tersebut mungkin berhubungan dengan kekuatan fisik, sikap dari suami/istri terhadap pekerjaan, stabilitas keuangan, 
5.      Tahap Meringkas
Pada saat wawancara, terjadi pertukaran informasi antara pewawancara dengan pelamar, kemungkinan saja informasi yang didapat relevan dengan tujuan, tetapi mungkin pula sama sekali tidak relevan. Informasi yang tidak relevan akan mengakibatkan kesimpulan yang kabu atau tidak jelas. Untuk menghindari hal tersebut, pewawancara harus meringkas hasil wawancara pada saat akhir. Bila hal itu tidak dilakukan, akibatnya kedua pihak tidak menyadari adanya perbedaan-perbedaan yang terjadi. Seorang pelamar tidak akan sadar bahwa wawancara telah berakhir, sampai ia melihat tanda-tanda yang ditunjukkan oleh pewawancara. Karena itu harus terdapat suatu kesepakatan tentang kesimpulan wawancara tersebut sebelum wawancara berakhir. Ringkasan ini juga harus dicatat dan disimpan sebagai suatu arsip, sehingga akan memudahkan bila sewaktu-waktu dibutuhkan.
6.      Tahap Evaluasi
Tahap ini dilakukan setelah wawancara berakhir. Semua informasi yang telah didapatkan dari orang yang diwawancarai, harus dirangkum secara keseluruhan tanpa ditambah ataupun dikurangi. Dalam wawancara kerja, informasi tersebut dapat dilengkapi dengan fakta dari sumber lain yang dapat digunakan sebagai indikator untuk menilai jalan pikiran pelamar. Indikator tersebut dapat berguna untuk bahan evaluasi. Setalah wawancara perlu dibuat laporan tertulis mengenai hal-hal yang berhubungan dengan wawancara. Pada akhir laporan tersebut diberikan kesimpulan, yang memberikan gambaran mengenai penilaian secara keseluruhan.

      D.  Bentuk-bentuk Pertanyaan
1.      Pertanyaan Terbuka
Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang menghendaki jawaban yang luas dan bebas. Luas dalam artian narasumber dapat menentukan sendiri tentang apa dan bagaimana itu diberikan. Keuntungan dari pertanyaan terbuka yaitu pertanyaan terbuka biasanya lebih santai dan pewawancara dapat mengutip berbagai keterangan penting yang mungkin di luar dugaan sebelumnya. Sedangkan kelemahannya yaitu kadang-kadang jawaban yang diberikan oleh narasumber melebar keluar dari jawaban yang dikehendaki, dan besar kemungkinan narasumber memberikan keterangan yang berbelit-belit, membosankan sehingga membuang-buang waktu.
Contoh pertanyaan terbuka :
Ø  Bisakah anda menceritakan mengenai diri anda ?
Ø  Mengapa anda melamar pekerjaan ini ?
Ø  Apa pandangan anda mengenai bidang kerja yang anda tekuni ?
2.      Pertanyaan Tertutup
Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang membatasi jawaban narasumber karena jawaban telah disediakan. Narasumber tinggal menentukan salah satu pilihan jawaban yang telah tersedia. Keuntungan dari pertanyaan tertutup adalah jawaban mudah dipahami dan tidak membuang-buang waktu. Sedangkan kelemahan dari pertanyaan tertutup adalah dapat menjadi gangguan apabila pilihan jawaban yang telah tersedia tidak ada yang disukai atau bahkan tidak dikehendaki oleh narasumber, sehingga ia memberikan jawaban  diluar jawaban yang telah tersedia.
Contoh pertanyaan tertutup :
Ø  Apakah anda senang membaca buku ?
Ø  Berapa umur anda,antara 17-25, 26-35, 36-45 ?
Ø  Anda sudah berkeluarga ?
Ø  Apa jabatan anda sekarang ?

Daftar Pustaka
http://www.zakapedia.com/2013/10/pengertian-wawancara-dan-jenis-wawancara.html
http://merlitafutriana0.blogspot.com/p/wawancara.html
http://edukasi.kompasiana.com/2013/02/23/artikel-wawancara-537564.html
http://akmalyuhniani.blogspot.com/2014/04/teknik-wawancara.html
http://www.scribd.com/doc/57461109/kombis
http://id.wikipedia.org/wiki/Wawancara
http://fenni.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/8119/Materi+Analisis+Tambahan.pdf.
http://akmalyuhniani.blogspot.com/2014/04/teknik-wawancara.html
http://theactadiurna.files.wordpress.com/2010/03/chapter-v_wawancara.doc.
http://alascom.wordpress.com/2011/07/01/wawancara/
https://docs.google.com/document/d/1c4Z94AOCqmoNEhzZ1dmLmVOxHxhhmAuiJpG8O9poS_U/edit?hl=en
http://wwwrickysukandar.blogspot.com/2011/03/teknik-wawancara.html
http://www.bintan-s.web.id/2011/04/persiapan-yang-harus-dilakukan-oleh.html
liaedu.files.wordpress.com/2008/08/kombis_smh.doc
http://training-organizer.blogspot.com/2011/01/cara-menggunakan-komunikasi-nonverbal.html






1 comment: